9/30/2015

Cara membuat tombol (button) dengan Photoshop



Tutorial ini akan menjelaskan cara membuat tombol atau apa saja tampak seperti kaca, bagus untuk logo dan yang lainnya. Langsung saja kita praktekkan.

Langkah Pertama
Jalankan program photoshop kemudian buat file baru dan tentukan ukurannya 400x400 pixel. Pilihlah alat seleksi lingkaran (eliptical marque tool) kemudian drag sambil menekan tombol shift, dan membuat pilihan lingkaran. Isi dengan warna putih. (Tidak masalah jika latar belakang Anda adalah putih juga.)


Langkah Kedua
Klik menu layer -- layer style -- inner glow kemudian lakukan pengaturan seperti terlihat pada gambar di bawah ini.

Klik gambar di bawah ini untuk memperbesar


Langkah Ketiga
Selanjutnya, pilih bevel dan emboss. Gunakan pengaturan di bawah ini. Setelah itu memilih warna overlay. Pilih warna yang ingin Anda gunakan.

 Klik gambar di bawah ini untuk memperbesar


Langkah Keempat
Sekarang pindah ke gradient overlay, dan kemudian atur seperti tampak pada gambar di bawah ini: 
 Klik gambar di bawah ini untuk memperbesar


Langkah Kelima
Terakhir, pilih opsi stroke. Gunakan pengaturan di bawah ini.

 Klik gambar di bawah ini untuk memperbesar



Klik OK, dan lihatlah hasilnya akan seperti gambar di bawah ini.  



 Bersenang-senanglah dengan berbagai gaya tombol yang Anda inginkan. Gunakan imajinasi Anda.



Selamat mencoba, terima kasih.

Username dan Pasword Verval PD

Untuk masuk ke aplikasi verval pd, yang tadinya menggunakan username dan pasword dapodik sekarang sudah menggunakan username dan pasword akun operator sekolah di http://sdm.data.kemdikbud.go.id/ . Informasi ini disampaikan langsung oleh bapak Taufik melalui akun facebooknya sebagai berikut.
Taufik Lone
Tolong disosialisasika
n,,,,,,,
VERVALPD sudah diaktif kan kembali
- LOGIN VERVAL MENGGUNAKAN LOGIN SDM-PDSP

- Bagi sekolah yang tidak dapat melakukan login silahkan
daftar ulang di : http://sdm.data.kemdikbud.go.id/  //////29/7/2014
beliau juga menambahkan beberapa yang harus diperhatikan ketika hendak login,
Hal yang perlu di perhatikan sebelum login verval,,,,!!!!
- Pastikan sudah terigistrasi di SDM-PDSP
- Gunakan userID SDM-PDSP
- Ketikan userID dan Password dengan benar
- Isikan Captcha images dengan benar (non-case sensitive)
- File penugasan dalam format pdf/docx, dan tidak lebih dari 800 KB
//////29/7/2014


kiriman dari Agus Eko Riyadi
info dari pak Taufik Lone
* bagi rekan2 OPS yang bisa login SDM-PDSP seharusnya bisa login verval E-PD, E-SP, E-PTK, E-Wilayah, begitu pula dengan login verval
* bagi yg sudah terdaftar tapi belum bisa login verval ataupun SDM-PDSP, kirimkan email konfirmasi ke admin SDM-PDSP

//////29/7/2014
===============
Proses Registrasi VERVAL untuk Operator Dinas atau Sekolah
Keterangan Gambar :
1. http://referensi.data.kemdikbud.go.id


3. http://sdm.data.kemdikbud.go.id (Registrasi operator dinas atau sekolah)

4. http://sdm.data.kemdikbud.go.id (Form Registrasi)

5. Contoh surat penugasan

  ====================
Berikut ini adalah cara regestrasi contoh akun yang sudah terdaftar,
1. Langsung saja klik http://sdm.data.kemdikbud.go.id  -- Registrasi Anggota - Operator Sekolah
2. Isi Form secara lengkap, mungin saja Sekolah Kita Sudah Punya Akun, kita bisa mencobanya dengan tidak melampirkan SK, tetapi lengkapi dahulu sesuai Sekolah Anda. Saat melakuan pengisian lokasi sekolah harus dilakuan berurutan Provinsi - Kabupaten - Kecamatan - Sekolah. Mungkin dibutuhkan beberapa waktu untuk memuat data base lokasi yang di maksud, jadi tunggu saja sebentar :). Setelah Nama Sekolah ditemukan, lalu isi juga nomor hp, selanjutnya klik tombol registrasi
   
3. Gagal! Pendaftaran Gagal, akun Operator Sekolah sudah tersedia dengan user sd*************@gmail.com, bila ada kesalahan segera konfirmasi dengan PDSP 

 4. Jika muncul keterangan tersebut sudah dipastikan sekolah anda telah terdaftar, gunakan USERNAME TERSEBUT, dan coba Pasword dapodikdas yang sekarang atau coba ingat2  Dapodikdas 2012 anda, karena itu mungkin, adalah Username Dan Pasword Dapodikdas 2012. Jika lupa silahkan hubungi PSDP, dengan email dilampiri data diri,
PASWORD DAN USERNME INI adalah akun dari  http://sdm.data.kemdikbud.go.id dimana bisa digunakan juga untuk login Jejaring/Komunitas/Komunikasi PSDP/Media Komunikasi Jaringan Pengelola Data Pendidikan, Tampilannya kaya facebook gitu dehh,, :) Disini banyak admin PSDP jadi bila anda ingin informasi/panduan/pertanyaan bisa disampaiakn di media ini.








Mungkin itu saja yang bisa saya rangkum tetang username verval pd, banyak kekurangan mohon dimaafkan, bersama ini saat waktu yang baik ini, saya ucapkan.
SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1435 H
MOHON MAAF LAHIR & BATIN 


===============
Info/update/31/7/2014

dari Bapak Taufik
Masalah login SDM dan VERVALPD ???
1. Gagal registrasi karena Akun Operator sudah tersedia
2. Akun sudah terdaftar tapi saat login muncul pesan user/password tidak terdaftar


Solusi :
- Konfirmasi kepada admin SDM-PDSP
- Lampiran Konfirmasi : Biodata dan surat penugasan
- Kirimkan ke : registrasisdm@gmail.com

  
sudah teregestrasi

 
user belum teregistrasi/belum terkonfirmasi
Contoh biodata operator dinas atau sekolah format excel
Contoh surat penugasan operator
======================
atau gunakan cara ini

yang tidak bisa login ke verval NISN silahkan kunjungi alamat ini :
http://referensi.data.kemdikbud.go.id/tabs.php?npsn=20203xxx (silakan ganti NPSN nya oleh NPSN sekolah Bapak/Ibu),, nanti klik menu kontak disitu akan tertera email sekolah Bapak/Ibu,,, maka gunakan email tersebut sebagai user login ke vervalpd (NISN) dengan pasword yang sekarang digunakan di aplikasi dapodikdas

=============

mengigatkan sekali lagi,
pict by semuz r


tampilan konfirmasi balasan admin psdp pict by semuz r
===========
contoh surat keterangan penulisan nisn pada ijazah
by: Noercholish Asir L


 ================
by Semuz R
by Yudi W
===============

Koq kolom Sekolah saya gak ada pilihannya. gak keluar pilihan sekolahnya sama sekali. apa masalahnya ya???

 tunggu beberapa saat,, coba pilih kecamatan lain dulu, kemudian kecamatan yang dimaksud,, :) 

========
menu cek
Bila Staus pendaftaran masih dalam Antrian, harap menunggu
registrasi gagal, segera registrasi ulang, pastikan semua kolom terisi dan berkas yang tepat dalam format pdf serta kapasitasnya tidak melebihi 800 Kb

===================
ingat jangan lupa untuk segera mengganti pasword, silahkan login dan ubah pasword klik link
=======


Taufik Lone

NISN dan dataPD yang ada di tabel Referensi vervalPD adalah data hasil Inputan/data Entry yang di lakukan oleh OP sekolah melalui DAPODIKDAS, dan akan di gunakan dalam penulisan NISN di Ijazah,

Tolong di sosialisasikan,
,,,,
*** Pendataan Peserta Didik yang resmi dan datanya akan di gunakan untuk kepentingan pendidikan Nasional adalah DAPODIK dan Verval - PDSP

*** Jangan menggunakan sumber data lain untuk penulisan NISN di ijazah kecuali data Peserta Didik yang ada di tabel referensi vervalPD,

Silahkan dicermati landasan hukumnya


=============
update
karena scran shootnya diatas ada yang hilang, karena awalnya saya ambil langsung dari servernya facebook,
pada kesempatan ini saya akan share :

Surat Penugasan untuk mengelola Data Pendidikan pada situs : http://sdm.data.kemdikbud.go.id.

sumber: http://dadangjsn.blogspot.com/2015/02/contoh-surat-tugas-operator-sekolah.html?m=1

download format dokumen

semoga bermanfaat,

download panduan terbaru verval pd
klik  full animation

Penerapan metode inquiry dalam pembelajaran Sains di sekolah dasar

Penerapan metode inquiry dalam pembelajaran Sains di sekolah dasar
A. Kelebihan dan Kekurangan Metode Mengajar Inquiry
Metode mengajar inquiry mengandung proses mental yang tingkatannya cukup tinggi. Proses mental yang ada pada inquiry diantaranya : merumuskan masalah, membuat hipotesis, mendesain eksperimen, melakukan eksperimen, mengumpulkan dan menganalisis data, dan menarik kesimpulan. Dalam pembelajaran inquiry, kegiatan belajar mengajar harus direncanakan agar siswa memperoleh pengalaman, sehingga berkesempatan untuk mengalami proses inquiry.
Dalam pembelajaran inquiry, guru jarang menerangkan tetapi banyak mengajukan pertanyaan. Dengan pertanyaan, guru dapat membantu siswa dalam berpikir. Guru dapat mengajukan pertanyaan yang sesuai pada setiap individu siswa, sehingga mampu mengorganisasi pendapat serta dapat meningkatkan pengertian terhadap segala sesuatu yang sedang dibahas. Dan siswa mampu menemukan sendiri konsep/prinsip yang direncanakan guru untuk dimiliki siswa.
Diskusi dalam pembelajaran inquiry, guru mengarahkan kegiatan mental siswa sesuai dengan perencanaan. Siswa lebih banyak terlibat, sehingga tidak hanya mendengarkan ceramah dari guru, melainkan mendapat kesempatan untuk berpikir. Siswa dapat merumuskan jawaban dari masalah yang disajikan dalam diskusi. Karena ’dipaksa berpikir’, perkembangan kognitif setiap individu lebih dimungkinkan terlaksana. Keuntungan menggunakan metode mengajar inquiry adalah :
  1. Perkembangan cara berpikir ilmiah, seperti menggali pertanyaan, mencari jawaban, dan mengumpulkan/memproses keterangan dengan inquiry approach dapat dikembangkan seluas-luasnya.
  2. Dapat melatih siswa untuk belajar sendiri dengan positif sehingga dapat mengembangkan pendidikan demokrasi.
Selain keuntungan diskusi dalam pembelajaran inquiry pun mempunyai kelemahannya, yaitu :
  1. Belajar mengajar dengan inquiry approach memerlukan kecerdasan siswa yang tinggi. Bila siswa kurang cerdas, hasilnya kurang efektif.
  2. Inquiry approach kurang cocok pada siswa yang usianya terlalu muda, misalnya Sekolah Dasar (SD) kelas 1, 2, dan 3.
B. Penerapan Metode Mengajar Inquiry dalam Pembelajaran Sains di Sekolah Dasar
Sains bisa disebut juga Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Sains berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, Sehingga Sains bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan Sains diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan Sains diarahkan untuk inkuiri dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar. (Depdiknas, CD ROM KTSP 2006).
Sains diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan manusia melalui pemecahan masalah-masalah yang dapat diidentifikasikan. Penerapan Sains perlu dilakukan secara bijaksana agar tidak berdampak buruk terhadap lingkungan. Di tingkat SD/MI diharapkan ada penekanan pembelajaran Salingtemas (Sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat) yang diarahkan pada pengalaman belajar untuk merancang dan membuat suatu karya melalui penerapan konsep Sains dan kompetensi bekerja ilmiah secara bijaksana.
Pembelajaran Sains sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri ilmiah (scientific inquiry) untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan hidup. Oleh karena itu pembelajaran Sains di SD/MI menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah.
Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Sains di SD/MI merupakan standar minimum yang secara nasional harus dicapai oleh peserta didik dan menjadi acuan dalam pengembangan kurikulum di setiap satuan pendidikan. Pencapaian SK dan KD didasarkan pada pemberdayaan peserta didik untuk membangun kemampuan, bekerja ilmiah, dan pengetahuan sendiri yang difasilitasi oleh guru.
Mata Pelajaran Sains di SD/MI bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :
  1. Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaan-Nya
  2. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari
  3. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positip dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat
  4. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan
  5. Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam
  6. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan
  7. Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs.
Adapun ruang lingkup bahan kajian Sains untuk SD/MI meliputi aspek-aspek berikut :
  1. Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan, tumbuhan dan interaksinya dengan lingkungan, serta kesehatan
  2. Benda/materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi: cair, padat dan gas
  3. Energi dan perubahannya meliputi: gaya, bunyi, panas, magnet, listrik, cahaya dan pesawat sederhana
  4. Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan benda-benda langit lainnya.
Tidak semua materi dalam pelajaran Sains bisa disampaikan dengan metode inquiry. Hanya materi-materi tertentu yang mungkin disampaikan dengan metode inquiry. Kemudian tidak semua jenjang di Sekolah Dasar (SD) cocok menerapkan metode inquiry dalam pelajaran Sains. Yang cocok menerapkan metode inquiry dalam pelajaran Sains adalah kelas 4, 5 dan 6, terutama kelas 6 yang paling cocok menerapkan metode inquiry dalam pembelajaran Sains.
Penulis mengambil materi pelajaran Sains dari kelas 6 untuk disampaikan dengan menggunakan metode inquiry. Alokasi waktu adalah 2 jam pelajaran. Dengan rincian sebagai berikut :
1. Standar Kompetensi
Memahami energi dan perubahannya.

2. Kompetensi Dasar
Menyelidiki berbagai cara perpindahan energi panas dan listrik.

3. Indikator
a. Menunjukkan gejala kelistrikan, misalnya : pengaruh menggosok benda.
b. Mengidentifikasi berbagai sumber energi listrik.

4. Materi Pokok
Perpindahan energi panas dan listrik.

5. Metode Pembelajaran
a. Ceramah
b. Inquiry

6. Tujuan Pembelajaran
a. Mengetahui gejala kelistrikan, misalnya : pengaruh menggosok benda.
b. Mengetahui berbagai sumber energi listrik.

7. Alat dan Sumber Belajar
a. Buku paket Sains kelas VI
b. Penggaris plastik
c. Sobekan kertas

8. Langkah-langkah Kegiatan
a. Kegiatan Awal
1) Siswa diminta berdoa dipimpin oleh ketua kelas.
2) Absensi.
3) Apersepsi. Beberapa siswa ditanya satu per satu secara acak tentang pelajaran sebelumnya tentang perpindahan panas. Siswa diperkenalkan materi pelajaran hari ini.

b. Kegiatan Inti
1) Siswa diberi penjelasan singkat tentang energi listrik dan gejala kelistrikan.
2) Siswa dibantu guru melakukan percobaan penggaris yang digosokkan ke rambut untuk dapat menarik sobekan kertas.
3) Siswa diberi penjelasan singkat oleh guru tentang sumber-sumber energi listrik.
4) Kelompok diminta mendiskusikan sumber-sumber energi listrik dan menuliskannya dalam selembar kertas.
5) Perwakilan masing-masing kelompok mengungkapkan hasil diskusinya di depan kelas dan mengumpulkannya kepada guru.

c. Kegiatan Akhir
1) Post test lisan. Guru menunjuk secara acak satu per satu siswa untuk ditanya tentang pemahaman dan kesimpulan mereka atas serangkaian kegiatan yang telah mereka lakukan tadi.
2) Siswa diminta untuk menyimpulkan tentang materi perpindahan energi panas dan listrik melalui metode inquiry tadi.

Dari serangkaian kegiatan pembelajaran sains dengan penggunaan metode inquiry di atas, dari mulai kegiatan awal, inti hingga kegiatan akhir, namapak jelas bahwa siswa lah yang lebih banyak aktif. Guru lebih bersikap pasif dan berperan sebagai fasilitator. Dari mulai penemuan masalah dengan percobaan (eksperimen) sampai menemukan kesimpulan dengan cara diskusi menunjukkan bahwa memang siswa lah yang bersikap aktif. Guru hanya berusaha mencoba merangsang proses mental dan intelektual dengan banyak bertanya kepada para siswa secara acak. Inilah esensi dari metode mengajar inquiry.

C. Hambatan-hambatan yang Muncul pada Penerapan Metode Mengajar Inquiry dalam Pembelajaran Sains di Sekolah Dasar
Kegiatan inquiry pada pelajaran Sains kelas 6 yang telah dijabarkan pada sub bab diatas, berpotensi menimbulkan hambatan-hambatan sebagai berikut :
  1. Kemungkinan sebagian siswa tidak berperan serta aktif dalam metode inquiry ini sehingga justru menghambat jalannya pengajaran melalui metode ini.
  2. Tingkat kedewasaan siswa kurang mencukupi untuk metode inquiry ini. Tuntutan peran terlalu tinggi sehingga siswa tidak mampu menjalankan peran ini dengan baik.
  3. Persiapan dan penjelasan yang kurang dari guru bisa membuat metode inquiry ini terhambat. Siswa harus diberi penjelasan yang cukup sebelum acara dimulai. Guru harus membantu persiapan sematang mungkin supaya proses pembelajaran bisa berjalan dengan lancar.
  4. Adanya keengganan siswa untuk berpartisipasi secara aktif dalam metode inquiry ini. Siswa seringkali tidak bersedia untuk ikut serta dalam metode inquiry ini yang telah dirancang, walaupun guru menganggap siswa tersebut mampu berperan serta.
  5. Kurang kompetennya guru dalam merancang dan mengendalikan metode inquiry ini dapat menyebabkan terhambatnya proses pembelajaran.
Sumber : http://syaifulhijrah.blogspot.com/

Konsideran SK PBM Tahun 2014

Konsideran SK PBM Tahun 2014
Yups,, SK PBM.. merupakan hal yang penting untuk guru. Untuk membuat SK PBM ini biasanya kita tinggal mengkopy tahun sebelumnya dan mengganti pembagiannya, kita terkadang lupa memperhatikan konsideran SK. Dasar perundangan untuk membuat SK mungkin telah di revisi ataupun sudah diganti dan ada juga penambahan undang-undang.
Pada Tahun Pelajaran 2014 2015 ada beberapa perundangan yang harus ditambakan seperti tentang PAK dan Kurikulum yang sudah berubah,

Search di google saya menemukan format
SKPBM TAHUN AJARAN 2014 2015  Surabaya yang beralamatkan di http://dispendiksurabaya.wordpress.com/2014/08/22/skpbm-tahun-ajaran-2015-2015/#respond

SKPBM TAHUN AJARAN 2014 2015
  1. Bahwa proses belajar mengajar merupakan inti proses penyelenggaraan pendidikan pada satuan pendidikan
  2. Bahwa berdasarkan point 1 untuk menjamin kelancaran proses belajar mengajar perlu ditetapkan pembagian beban mengajar guru dan tugas tambahan bagi guru Tahun Pelajaran 2014–2015
Download :
Format Konsideran
  1. SD KONSIDERAN NEGERI 2014
  2. SD KONSIDERAN SWASTA 2014
  3. SMA KONSIDERAN NEGERI 2014
  4. SMA KONSIDERAN SWASTA 2014
  5. SMK KONSIDERAN NEGERI 2014
  6. SMK KONSIDERAN SWASTA 2014
  7. SMP KONSIDERAN NEGERI 2014
  8. SMP KONSIDERAN SWASTA 2014
  9. TK KONSIDERAN NEGERI 2014
  10. TK KONSIDERAN SWASTA 2014
Format Lampiran
  1. LAMPIRAN SKPBM SD NEGERI 2014
  2. LAMPIRAN SKPBM SD SWASTA 2014
  3. LAMPIRAN SKPBM SMA NEGERI 2014
  4. LAMPIRAN SKPBM SMA SWASTA 2014
  5. LAMPIRAN SKPBM SMK NEGERI 2014
  6. LAMPIRAN SKPBM SMK SWASTA 2014
  7. LAMPIRAN SKPBM SMP NEGERI 2014
  8. LAMPIRAN SKPBM SMP SWASTA 2014
  9. LAMPIRAN SKPBM TK NEGERI 2014
  10. LAMPIRAN SKPBM TK SWASTA 2014

Mengingat:


a.   Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);

b.   Undang-undang nomor 14 Tahun 2005   Tentang Guru dan Dosen  (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4586);

c.   Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 71, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5410);

d.   Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 194, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 194, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4941);

e.   Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5157);

f.    Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 18 Tahun 2007
Tentang Sertifikasi Bagi Guru Dalam Jabatan ;

g.   Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 30 Tahun 2011 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 39 Tahun 2009 Tentang Pemenuhan Beban   Mengajar Guru dan Pengawas Satuan Pendidikan;

h.   Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 68 Tahun 2014 tentang Peran Guru Teknologi Informasi dan Komunikasi dan Guru Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi Dalam Implementasi Kurikulum 2013;

i.    Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 19 Tahun 2014 tentang Mata Pelajaran Bahasa Daerah Sebagai Muatan Lokal Wajib di Sekolah/Madrasah.