2/16/2015

Pendekatan-Pendekatan dalam Pengelolaan Kelas

Jika kita mengamati bagaimana cara guru mengelola kelas atau memanajemen kelasnya, maka kita dapat menggolongkan jenis pendekatan yang digunakan oleh guru yang bersangkutan. Pendekatan-pendekatan ini memiliki ciri khasnya masing-masing yang saling membedakannya satu sama lain. Nah, mari anda pahami, kira-kira, termasuk pendekatan apakah yang anda gunakan di dalam kelas anda?

Pendekatan Kekuasaan
Beberapa guru menggunakan pendekatan kekuasaan dalam mengelola atau memanajemen kelasnya. Dalam pendekatan kekuasaan, guru adalah pemegang kuasa. Karakteristik yang paling menonjol pada pendekatan kekuasaan dalam mengelola kelas adalah tampak adanya suatu ketaatan siswa pada aturan yang telah dibuat oleh guru. Dalam melaksanakan pengelolaan kelasnya, guru mengontrol siswa dengan ancaman, sanksi, hukuman dan bentuk disiplin yang ketat dan kaku. Pendekatan Kebebasan

Jangan salah kira dengan sebutan untuk pendekatan kebebasan. Pendekatan kebebasan tidak sama dengan pembiaran. Pengelolaan kelas dengan pendekatan kebebasan tidak berarti lantas dalam praktiknya membiarkan anak belajar dengan bebas tanpa batas atau melakukan apapun di dalam kelas dengan bebas. Pendekatan kebebasan lebih berarti memberikan suasana dan kondisi belajar yang memungkinkan anak merasa merdeka, bebas, nyaman, penuh tantangan dan harapan dalam melakukan belajar.

Pendekatan Keseimbangan Peran
Memanajemen kelas dengan pendekatan keseimbangan peran dapat dimulai dengan membuat secara bersama peraturan dan tata tertib pada sebuah kelas antara guru dengan murid. Setelah disusun dan disepakati bersama, maka tata tertib dan peraturan tersebut dapat diterapkan di dalam kelas yang bersangkutan. Peraturan yang dibuat bersama guru dan siswa itu adalah peraturan dan tata tertib yang berkaitan dengan apa yang harus dan apa yang tidak boleh dikerjakan guru dalam mereaksi semua masalah, atau situasi yang terjadi di kelas dan aturan yang boleh dan tidak boleh dilakukan murid selama belajar.
Pendekatan Pengajaran

Manajemen kelas dengan pendekatan pengajaran, sesuai dengan sebutan dilakukan guru pada saat proses pembelajaran berlangsung. Peranan guru sangat dominan di sini sebagai aktor utama di dalam kelas. Pendekatan memanajemen kelas dengan pendekatan pengajaran dimaksudkan agar muncul peran guru secara efektif untuk melakukan pencegahan dan atau penghentian perilaku siswa yang kurang menguntungkan atau bahkan mengganggu proses pembelajaran di kelas. Pendekatan pengajaran mensyaratkan perencanaan pengajaran yang baik oleh seorang guru. 

Selanjutnya, rencana pengajaran yang telah dibuat itu diimplementasikan sebaik-baiknya di dalam kelas sehingga kelas yang bersangkutan dapat terkelola dengan baik untuk sebesar-besar manfaat untuk efektivitas pembelajaran siswa. Jadi, peranan guru dalam kaitannya dengan pendekatan pengajaran adalah merencanakan dan mengimplementasikan pengajaran yang baik.

Pendekatan Suasana Emosi dan Sosial
Suasana emosional dan sosial di dalam kelas sangat berpengaruh terhadap proses pembelajaran siswa. Hal ini telah disampaikan oleh Goleman (1995), bahwa dalam hasil penelitiannya ditemukan bahwa belajar tanpa keterlibatan emosional dan kegiatan saraf (mengaktifkan siswa secara mental), tidak akan efektif untuk merekatkan pelajaran dalam ingatan. Oleh karena itu, menurut pendekatan suasana emosi dan sosial ini pengelolaan kelas (manajemen kelas) adalah sebuah proses untuk membentuk iklim kelas di mana tercipta suasana emosional dan hubungan social yang positif. Suasana hati yang saling menghormati, menghargai, dan mencintai antar guru dan sesama siswa sebagai sebuah komunitas belajar penting dalam menciptakan hubungan sosial untuk proses pembelajaran.
Pendekatan Kerja Kelompok

Bentuk lain pendekatan manajemen kelas adalah pendekatan kerja kelompok. Pada pendekatan kerja kelompok, guru berperan sebagai pendorong terciptanya kerja sama kelompok. Pengelolaan kelas dengan proses kelompok memerlukan kemampuan guru untuk menciptakan kondisi-kondisi yang memungkinkan kelompok menjadi kelompok yang produktif. Agar kelompok-kelompok siswa menjadi produktif dalam melakukan proses pembelajarannya maka guru juga dituntut untuk bisa memelihara kondisi itu agar tetap baik. Kondisi kelas yang baik menurut pendekatan kelompok kerja adalah tampaknya kemampuan guru dalam mempertahankan semangat yang tinggi, mengatasi konflik, dan mengurangi masalah-masalah pengelolaan kelas.

Pendekatan Elektis atau Pluralistik
Pendekatan elektis adalah suatu pendekatan pengelolaan atau manajemen kelas yang lebih menekankan pada potensialitas, kreativitas, dabn inisiatif wali kelas atau guru kelas dalam memilih berbagai pendekatan-pendekatan yang telah disebutkan sebelumnya berdasarkan situasi yang dihadapinya. Penggunaan pendekatan-pendekatan di atas itu dalam suatu situasi mungkin cukup dipergunakan salah satunya saja. Akan tetapi pada Situasi yang lain mungkin harus dilakukan kombinasi dari dua atau tiga pendekatan di atas tersebut sekaligus. 

Pendekatan elektis disebut juga pendekatan pluralistic karena dalam pendekatan manajemen kelas ini guru berusaha menggunakan berbagai macam pendekatan yang memiliki potensi untuk dapat menciptakan dan mempertahankan suatu kondisi memungkinkan proses belajar mengajar berjalan efektif dan efisien. Guru memilih dan menggabungkan secara bebas pendekatan tersebut sesuai dengan kemampuan dan selama maksud dan penggunaannnya untuk pengelolaan kelas disini adalah suatu set (rumpun) kegiatan guru untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi kelas yang memberi kemungkinan proses belajar mengajar berjalan secara efektif dan efisien.
Previous Post
Next Post

0 komentar: