9/16/2016

Langkah-Langkah Pembelajaran Resiprokal

Langkah-Langkah Pembelajaran Resiprokal

Tinjauan Umum Pembelajaran Resiprokal (Timbal Balik)

Kontruktivisme pada pelajaran membaca dapat dilakukan dengan pembelajaran resiprokal (timbal balik). Apakah metode pembelajaran timbal balik (resiprokal) itu? Metode pembelajaran timbal balik (resiprokal) adalah sebuah metode pembelajaran pada kelompok-kelompok kecil yang didasarkan pada perumusan pertanyaan; melalui pengajaran dan pemberian contoh, guru mengembangkan kemampuan metakognitif siswa utamanya untuk memperbaiki kinerja membaca siswa dengan pemahaman yang buruk. Nah, jadi pengajaran resiprokal ini cocok digunakan untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap bahan bacaan.

Palinscar dan Brown (1984) merancang pembelajaran timbal balik (resiprokal) untuk siswa sekolah dasar dan SMP agar pemahaman mereka terhadap bacaan menjadi lebih baik. Pembelajaran resiprokal dilakukan dengan siswa-siswa pada kelompok kecil.

Langkah-Langkah Pembelajaran Timbal Balik (Resiprokal)

Adapun langkah-langkah pembelajaran resiprokal untuk meningkatkan pemahaman terhadap bahan bacaan adalah sebagai berikut:
  1. Memilih bahan bacaan yang akan digunakan dalam kegiatan belajar.
  2. Setelah siswa siap dalam sebuah kelompok kecil, guru memberi sedikit ulasan tentang bahan bacaan berupa garis besar saja.
  3. Guru menyebutkan bahwa ia akan mencoba menebak atau merumuskan pertanyaan terkait judul bahan bacaan. Cukup satu buah pertanyaan saja, sebagai contoh bahwa pertanyaan bisa dirumuskan dari bahan bacaan, bahkan hanya dengan melihat judulnya saja.
  4. Guru meminta seorang siswa untuk menjawab pertanyaan yang baru saja dilontarkannya terkait judul.
  5. Guru memberi kesempatan kepada siswa lain untuk menjawab atau menanggapi pertanyaan tersebut, tapi dengan menebak saja, tanpa membaca terlebih dahulu.
  6. Guru meminta mungkin dari siswa ada yang ingin mengajukan pertanyaan lain mengenai bahan bacaan itu, alinea per alinea lalu mencari tahu dengan membaca apakah tebakan mereka tentang jawaban pertanyaan-pertanyaan yang telah dilontarkan tersebut tepat atau salah. Demikian seterusnya hingga disepanjang kegiatan membaca, pemikiran siswa selalu bekerja merumuskan pertanyaan lalu mencari jawabannya.

Pada prinsipnya, guru mencontohkan / memodelkan bagaimana ia memahami suatu bahan bacaan, dan cara terbaik untuk memahami suatu bahan bacaan adalah dengan cara merumuskan pertanyaan-pertanyaan secara mandiri, lalu mencoba menebak jawaban-jawabannya, dan mengecek ketepatan tebakan (salah atau tepat), sehingga selama membaca, fokus pikiran siswa ada pada bacaan dan ada upaya memahaminya.

Perlu diperhatikan bahwa selama pembelajaran resiprokal berjalan, guru sebaiknya menggeser kedudukannya dari seorang yang mencoba memodelkan, kemudian menjadi seorang yang memfasilitasi diskusi arah pertanyaan-pertanyaan dan jawaban-jawaban. Selama pembelajaran berlangsung guru harus selalu memberikan penguatan-penguatan terhadap perilaku belajar yang positif yang ditunjukkan siswa, misal dengan memberikan pujian-pujian. Juga, guru harus selalu memotivasi dan menjaga agar minat siswa terhadp bahan bacaan tetap terjaga.

Pada tahap perkenalan kepada siswa (mengenalkan pembelajaran resiprokal/timbal balik ini) guru dapat mengatakan kepada mereka bahwa guru mencoba memperkenalkan hal-hal yang sebaiknya dilakukan seorang pembaca untuk memahami bacaan, yaitu dengan:
  • Memikirkan pertanyaan-pertanyaan yang mungkin dapat dilontarkan tentang apa yang sedang dibaca, kemudian memastikan bahwa setelah bertanya, mereka dapat menjawabnya.
  • Meringkas informasi penting yang baru saja dibaca.
  • Menduga-duga apa saja sekiranya yang mungkin akan dibahas oleh si penulis bahan bacaan pada alinea berikutnya.
  • Menunjukkan bahwa kadang-kadang ada sesuatu yang tidak / kurang jelas dalam suatu bahan bacaan, kemudian memeriksa apakah kita dapat memahaminya setelah mengusahakannya dengan membaca berulang-ualang dan mendalam.
Previous Post
Next Post

0 komentar: