Secara finansial memang guru yang ditempatkan di daerah terpencil ini, gaji yang diterima lebih banyak dari guru-guru lain yang berada di perkotaan/mudah diakses. Ini wajar, karena mereka mengajar di daerah yang sulit terjangkau oleh sarana transportasi.
Syarat untuk mengikuti Program Guru garis depan ini cukup ketat, diantaranya adalah harus lulus ujian tes tulis LPTK serta Ujian Tulis Nasional agar mendapat sertifikasi pendidik. Selain itu juga harus mengikuti tes CPNS formasi khusus SM3T, jika lulus akan diangkat sebagai Guru Garis Depan.
Menurut info yang dihimpun dari Direktur Jenderal (Dirjen) Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Sumarna Surapranata menyebut, peminat program guru garis depan meningkat. Ini dilihat dari jumlah guru yang bersedia ditempatkan di wilayah terluar, terdepan, tertinggal (3T).
"Saat rakor di Makassar dan dihadiri 109 daerah, tercatat 10.800 guru disiapkan untuk program guru garis depan," kata Pranata dalam paparan setahun kinerja Kemendikbud, Senin (19/10) melalui JPNN.com
Jumlah 10.800 ini menurut dia, cukup tinggi, mengingat kuota yang disiapkan Kemendikbud hanya 3.500 orang saja. Tingginya peminat ini, kta dia, menunjukkan semangat guru untuk mengabdi di wilayah 3T (terdepan, terluar, terisolir) makin meningkat.
"Terlepas dari banyaknya fasilitas yang diberikan untuk guru garis depan, namun semangat guru ke wilayah 3T patut diapresiasi. Paling tidak sudah ada kesadaran guru akan pentingnya suatu pengabdian," bebernya.
Saat ini, Kemdikbud terus memberikan pelatihan kepada guru yang akan dikirimkan ke daerah 3T. Sebab, guru garis depan harus siap menghadapi situasi yang sangat berbeda dengan keadaan di kota serba ada.
Bagaimana? Berminat untuk menjadi salah satu dari Guru Garis Depan?
Salam Info Operator Sekolah !!
0 komentar: