Pembelajaran kontekstual ini merupakan sebuah metode atau cara pembelajaran yang muncul di Amerika Serikat sejak tahun 1997 yang lalu. Pembelajaran kontekstual ini sebenarnya merupakan implementasi dari sebuah pendapat dari hasil penelitian John Dewey di tahun 1916 yang menyatakan bawa peserta didik akan dapat memahami dengan baik tentang sebuah materi pelajaran yang disampaikan oleh tenaga pendidiknya jika mereka mengalaminya sendiri. Alhasil pembelajaran kontekstual ini pun tercipta sebagai pendukung dari pendapat tersebut. Metode pembelajaran kontekstual yang semacam ini lebih menekankan kepada para peserta didik untuk melihat, merasakan, mendengar dan mengalami apa yang disampaikan oleh tenaga pendidiknya di dunia nyata. Dengan hal ini maka diharapkan mereka akan lebih mudah dalam mencerna setiap pelajaran yang mereka terima dan diharapkan dengan pembelajaran ini maka setiap peserta didik akan digiring untuk berpikir secar kritis dan kreatif.
Pembelajaran kontekstual ini memiliki berbagai kelebihan jika kita membandingkannya dengan pembelajaran yang lain. Pertama, karena para peserta didik mengalami langsung apa yang di sampaikan oleh tenaga pendidiknya di dunia nyata, maka mereka akan dapat lebih mudah memahami pelajaran-pelajaran yang sebelumnya bersifat abstrak. Kedua, pembelajaran kontekstual ini akan mengajak setiap peserta didik yang terlibat dalam pembelajaran untuk lebih peka terhadap lingkungan baik lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat maupun pada lingkungan alam tempat tinggal. Ketiga, dengan metode pembelajaran ini, maka setiap peserta didik akan menumbuhkan minat melakukan penelitian. Selain itu masih terdapat beberapa kelebihan yang lainnya seperti membentuk pola pikir kreatif anak dan sebagainya.
Demikian beberapa ulasan yang dapat saya rangkum untuk anda sekalian. Semoga beberapa ulasan di atas dapat bermanfaat untuk anda. Sekian, sampai jumpa pada ulasan yang selanjutnya.
0 komentar: