12/28/2014

Berantas Korupsi, Kemendikbud Bangun Satu Lapis Kepemimpinan Berintegritas

Korupsi menjadi isu besar di Indonesia yang harus diselesaikan. Di lingkungan birokrasi, korupsi merupakan pekerjaan rumah yang paling besar dan perlu waktu untuk menyelesaikannya.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Anies Baswedan, mengatakan salah satu upaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk mengikis budaya korupsi adalah dengan membangun satu lapis kepemimpinan yang integritasnya tinggi. Artinya, menghilangkan budaya korupsi ini dengan membangun tunas-tunas integritas yang berada di puncak-puncak pengambil keputusan.

“Mereka yang berada di puncak pengambil keputusan itu agar memiliki integritas. Sehingga akan ada harapan yang besar untuk pemerintahan yang bersih,” katanya saat memberikan sambutan pada acara Workshop Komite, Tunas, dan Sistem Integritas Eselon I di Lingkungan Kemendikbud Tahun 2014 di Kantor Inspektorat Jenderal Kemendikbud, Jakarta, hari Selasa (23/12/2014).

Mendikbud menyampaikan, hal yang kita lakukan sekarang adalah dalam konteks perubahan. Mereka yang mengambil keputusan, kata dia, agar benar-benar mampu membedakan public interest dan private interest sehingga ketika berada di wilayah publik akan sepenuhnya untuk publik. "Hal ini membuat lingkungan memandang bahwa kita mempunyai standar yang lebih tinggi,” ujarnya.

Mendikbud menyebutkan, tiga hal yang menyebabkan orang melakukan korupsi adalah kebutuhan, keserakarah, dan sistem. Alasan korupsi karena kebutuhan, kata dia, dapat diselesaikan dengan cara salary system yang lebih baik. Dia juga mengatakan, konsekuensi hukuman yang berat dan tanpa peluang untuk mencari kemudahan, akan membuat tindak pidana korupsi menjadi hal yang irrasional.

Mendikbud menambahkan, saat ini Indonesia sedang mengalami pergeseran sejarah. Saat ini kita hidup di era transisi, kata dia, dimana korupsi akan menjadi sesuatu hal yang kuno atau primitif. “Saat ini kita menuju transisi situasi masyarakat yang transparan, terbuka, akuntabel dan berintegritas,” tuturnya.
Previous Post
Next Post

0 komentar: