12/06/2014

Langkah Perbaikan Pendidikan, Pemda Diminta Lakukan Analisis Kondisi Daerah

Jakarta, Kemendikbud --- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan meminta pemerintah daerah untuk menganalisis kondisi pendidikan di daerahnya masing-masing. Analisis tersebut diperlukan untuk memperoleh gambaran solusi apa yang bisa dilakukan untuk memajukan pendidikan.

Mendikbud mengatakan, dari data terkini yang disampaikannya pada silaturahmi dengan 650 kepala dinas provinsi, kabupaten dan kota, di Kantor Kemendikbud, Senin (1/12), terdapat angka-angka yang menunjukkan bahwa kondisi pendidikan Indonesia saat ini sedang bermasalah. Salah satu contohnya adalah fakta bahwa 75 persen sekolah di Indonesia tidak memenuhi standar pelayanan minimal.


"Jangan biarkan angka-angka masalah ini dianggap sebagai sebuah kelaziman. Dan Pemda jangan hanya urun angan, tapi juga harus turun tangan," kata Mendikbud dalam paparannya.

Mendikbud mengatakan, pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan membuka diri untuk membantu dan berdiskusi dengan pemda. Saat ini, kata dia, hubungan pemerintah pusat dan daerah bukan lagi instruksional, tapi fasilitator dan mentor. Proyeksi yang dilakukan oleh Pemda harus memiliki target penyelesaian. "Jangan melihat ini sebagai bagian-bagian, yuk kita kerjakan bersama-sama,"

Dalam kesempatan ini pula, Mendikbud mengajak Pemda untuk mendorong tumbuhnya gerakan pendidikan. Meskipun sederhana, kata dia, tapi gerakan tersebut penting. Bentuk gerakan ini bisa dimulai dengan keterlibatan pemda dalam kegiatan-kegiatan pendidikan. "Dinas datang ke sekolah-sekolah, hadiri upacara, datang ke MGMP, KKG," tuturnya.

Meskipun disadari kondisi geografis Indonesia cukup berat, Mendikbud meminta agar hal tersebut jangan dipandang sebagai masalah. Geografis dan kendala alam ini adalah tantangan untuk maju.

Merujuk kepada cita-cita 100 tahun kemerdekaan Indonesia di 2045 nanti, Mendikbud menekankan pemerintah sudah tidak bisa lagi mohon maaf pada anak-anak. Di tahun tersebut, di setiap titik dan setiap tempat semua harus sudah tercerdaskan. "2045 itu ada upacara bendera yang pasti bersejarah. Semua akan melihat data statistik, semua akan nampak," katanya.

Untuk tujuan tersebut, Menteri Anies mendorong agar daerah bertukar inovasi dan pengalaman untuk kemajuan pendidikan. Jika zaman dahulu ilmu pengetahuan ditulis dalam ensiklopedia, maka di zaman yang serba maju sekarang inovasi pun terus berkembang. Salah satu media yang dijadikan rujukan banyak orang adalah Wikipedia. Media ini berisi pengetahuan yang diisi oleh siapa saja, di mana saja, dan kapan saja. Hal yang sama dapat diterapkan di dunia pendidikan, di mana semua orang dapat berkontribusi. "Mari kita selesaikan masalah pendidikan gaya Wikipedia," katanya. (Aline Rogeleonick/sumber: portal kemdikbud/pengunggah: Erika Hutapea)
Previous Post
Next Post

0 komentar: