Guru adalah manajer bagi kelasnya. Oleh karena itu guru harus mempunyai pengetahuan dan keterampilan yang baik tentang bagaimana membuat kondisi kelas menjadi kondusif untuk belajar siswa. Kelas yang baik dan memiliki manajemen kelas yang bagus akan membuat siapapun merasa nyaman berada di sana, entah itu murid, guru, ataupun orang lain yang mungkin sesekali hadir di dalam kelas tersebut.
Banyak hal (unsur) yang membangun dan menunjang penciptaan kondisi kelas yang baik. Dan, ini tentu saja memerlukan manajemen yang efektif dari guru yang bersangkutan (guru yang mengajar di kelas tersebut atau guru wali kelas). Jika kita mencermati komponen-komponen yang membangun sebuah kelas, maka kita akan mendapati puluhan siswa dengan beragam potensi, latar belakang, dan kemampuan yang berbeda (semuanya unik). Selain itu tentu juga ada sang guru itu sendiri yang berperan sebagai manajer kelasnya, serangkaian metode mengajar, lingkungan fisik kelas, hingga atmosfer yang karena proses pembelajaran yang dilakukan oleh anggota kelas (guru dan siswa) untuk mencapai tujuan-tujuan pembelajaran. Peran manajerial yang dilakukan oleh guru harus dilakukan dengan baik, efektif, dan berkelanjutan dalam rangka pencapaian tujuan-tujuan pembelajaran tersebut karena sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, manajemen kelas yang baik akan membuat suasana yang kondusif untuk pembelajaran.
Usman, 2004 menyebutkan bahwa manajemen itu berarti mengelola atau pengelolaan. Pengelolaan yang dilakukan oleh guru dimaksudkan agar siswa nantinya dapat mencapai tujuan kelas, tujuan sekolah, yang pada dasarnya adalah pencapaian tujuan pembelajaran. Dalam kegiatan memanajemen kelasnya, guru berupaya melakukan hal-hal tertentu untuk membuat siswa belajar. Jadi dalam manajemen kelas ada unsur penciptaan dan pemeliharaan kondisi kelas sehingga efektif untuk pembelajaran siswa. Mungkin perlu ditekankan pula di sini bahwa kelas yang dimaksud di sini bukanlah bangunan fisik berupa ra ruang kelas, akan tetapi kelas di sini lebih merujuk pada sekelompok siswa yang berada di dalam ruang yang sama, sedang melakukan proses pembelajaran bersama dri guru yang sama.
Manajemen kelas yang baik memadukan antara tingkah laku guru di dalam kelasnya dengan pengajaran yang efektif. Karena adanya pengelolaan atau manajemen kelas dari guru yang bersangkutan, maka diharapkan siswa-siswa akan terlibat secara lebih mendalam dengan proses pembelajaran yang dilaksanakan guru.
Pada beberapa kasus, kita dapat melihat bahwa beberapa guru yang proses pengajarannya tampak kacau diakibatkan oleh karena kekurngmampuannya dalam memanajemen kelasnya. Tentu saja, tidak banyak yang dapat diharapkan dari sebuah kelas dengan manajemen yang buruk. Ketercapaian tujuan pembelajaran mungkin akan sangat rendah. Ini terjadi karena tingkah laku guru dan cara pengajarannya tidak efektif untuk menciptakan kondisi yang bagus untuk pembelajaran siswa.
Selama proses pengajaran, guru harus mampu memahami, memikirkan alternatif-alternatif tindakan berdasarkan pengetahuan dan psikologi pendidikan (pedagogi) yang dimiliki, lalu kemudian memilih alternatif tindakan terbaik sebagai keputusan. Ini akan berlangsung secara simultan sebagai bentuk tanggapan terhadap apa yang terjadi dan berlangsung di dalam kelasnya setiap detik setiap menit setiap jam. Jadi sebagai aktor utama di kelasnya, gurulah yang dapat menentukan sukses tidaknya belajar siswa. Kekuatan manajemen kelas yang diampunya akan menunjukkan seberapa bagus seorang guru menjalankan profesinya.
Demikian tulisan tentang manajemen kelas dan guru, yang masih dalam bentuk bahasan secara umum. Pada kesempatan mendatang, blog penelitian tindakan kelas akan mencoba lebih merinci tentang unsur-unsur dan faktor-faktor terkait manajemen kelas hingga tentang bagaimana manajemen kelas yang baik dapat dilakukan.
Banyak hal (unsur) yang membangun dan menunjang penciptaan kondisi kelas yang baik. Dan, ini tentu saja memerlukan manajemen yang efektif dari guru yang bersangkutan (guru yang mengajar di kelas tersebut atau guru wali kelas). Jika kita mencermati komponen-komponen yang membangun sebuah kelas, maka kita akan mendapati puluhan siswa dengan beragam potensi, latar belakang, dan kemampuan yang berbeda (semuanya unik). Selain itu tentu juga ada sang guru itu sendiri yang berperan sebagai manajer kelasnya, serangkaian metode mengajar, lingkungan fisik kelas, hingga atmosfer yang karena proses pembelajaran yang dilakukan oleh anggota kelas (guru dan siswa) untuk mencapai tujuan-tujuan pembelajaran. Peran manajerial yang dilakukan oleh guru harus dilakukan dengan baik, efektif, dan berkelanjutan dalam rangka pencapaian tujuan-tujuan pembelajaran tersebut karena sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, manajemen kelas yang baik akan membuat suasana yang kondusif untuk pembelajaran.
Usman, 2004 menyebutkan bahwa manajemen itu berarti mengelola atau pengelolaan. Pengelolaan yang dilakukan oleh guru dimaksudkan agar siswa nantinya dapat mencapai tujuan kelas, tujuan sekolah, yang pada dasarnya adalah pencapaian tujuan pembelajaran. Dalam kegiatan memanajemen kelasnya, guru berupaya melakukan hal-hal tertentu untuk membuat siswa belajar. Jadi dalam manajemen kelas ada unsur penciptaan dan pemeliharaan kondisi kelas sehingga efektif untuk pembelajaran siswa. Mungkin perlu ditekankan pula di sini bahwa kelas yang dimaksud di sini bukanlah bangunan fisik berupa ra ruang kelas, akan tetapi kelas di sini lebih merujuk pada sekelompok siswa yang berada di dalam ruang yang sama, sedang melakukan proses pembelajaran bersama dri guru yang sama.
Manajemen kelas yang baik memadukan antara tingkah laku guru di dalam kelasnya dengan pengajaran yang efektif. Karena adanya pengelolaan atau manajemen kelas dari guru yang bersangkutan, maka diharapkan siswa-siswa akan terlibat secara lebih mendalam dengan proses pembelajaran yang dilaksanakan guru.
Pada beberapa kasus, kita dapat melihat bahwa beberapa guru yang proses pengajarannya tampak kacau diakibatkan oleh karena kekurngmampuannya dalam memanajemen kelasnya. Tentu saja, tidak banyak yang dapat diharapkan dari sebuah kelas dengan manajemen yang buruk. Ketercapaian tujuan pembelajaran mungkin akan sangat rendah. Ini terjadi karena tingkah laku guru dan cara pengajarannya tidak efektif untuk menciptakan kondisi yang bagus untuk pembelajaran siswa.
Selama proses pengajaran, guru harus mampu memahami, memikirkan alternatif-alternatif tindakan berdasarkan pengetahuan dan psikologi pendidikan (pedagogi) yang dimiliki, lalu kemudian memilih alternatif tindakan terbaik sebagai keputusan. Ini akan berlangsung secara simultan sebagai bentuk tanggapan terhadap apa yang terjadi dan berlangsung di dalam kelasnya setiap detik setiap menit setiap jam. Jadi sebagai aktor utama di kelasnya, gurulah yang dapat menentukan sukses tidaknya belajar siswa. Kekuatan manajemen kelas yang diampunya akan menunjukkan seberapa bagus seorang guru menjalankan profesinya.
Demikian tulisan tentang manajemen kelas dan guru, yang masih dalam bentuk bahasan secara umum. Pada kesempatan mendatang, blog penelitian tindakan kelas akan mencoba lebih merinci tentang unsur-unsur dan faktor-faktor terkait manajemen kelas hingga tentang bagaimana manajemen kelas yang baik dapat dilakukan.
0 komentar: