2/17/2015

Komponen Keterampilan Pengelolaan Kelas

Komponen Keterampilan Pengelolaan Kelas Banyak sekali komponen-komponen keterampilan pengelolaan kelas yang harus diperhatikan oleh seorang guru dalam memanajemen kelasnya. Akan tetapi untuk mempermudah pemahaman kita, maka komponen-komponen keterampilan pengelolaan kelas itu dapat digolongkan ke dalam 2 kelompok besar. Kedua kelompok besar komponen-komponen keterampilan pengelolaan kelas itu adalah:
 

  • Keterampilan yang berkaitan dengan penciptaan dan pemeliharaan kondisi belajar yang optimal.
  • Keterampilan yang berkaitan dengan pengembangan kondisi belajar yang optimal

Sekarang marilah kita bahas lebih lanjut satu persatu tentang kedua kelompok komponen keterampilan pengelolaan kelas ini.

Keterampilan yang berkaitan dengan penciptaan dan pemeliharaan kondisi belajar. 

Karena keterampilan yang berhubungan dengan penciptaan dan pemeliharaan kondisi belajar yang optimal terdiri ini adalah kelompok besar, maka di dalamnya terdapat sub-sub keterampilan pengelolaan kelas lainnya seperti :

Keterampilan sikap tanggap
Di dalam melakukan pengelolaan kelasnya, seorang guru harus mempunyai sikap tanggap terhadap apa saja yang tengah berlangsung di dalam kelasnya. Ia tidak semata-mata melakukan pengajaran. Ada banyak hal lain yang harus diperhatikan dan menanggapinya. Jadi sebenarnya tugas guru dalam mengajar itu sifatnya multitasking. Dalam sekali waktu ia harus menciptakan kondisi belajar yang baik untuk efektivitas pengajaran, juga sekaligus memelihara kondisi yang telah tercipta. Keterampilan sikap tanggap ini dapat dilakukan dengan cara memandang secara seksama, gerakan mendekat, memberi pertanyaan, dan memberi reaksi terhadap gangguan dan ketakacuhan.
Membagi perhatian
Ketika guru melakukan tugasnya sebagai pengajar di dalam sebuah kelas, pengelolaan kelas dalam kaitan dengan pembagian perhatian terhadap seluruh siswa dan hal-hal lain yang ada di kelas harus dilakukan. Guru yang terlalu terfokus pada pembelajarannya semata, atau pada suatu hal lainnya akan menjadi abai terhadap kejadian-kejadian penting lainnya dalam kelasnya, padahal bisa saja kejadiaan atau situasi itu dapat merusak efektivitas proses pembelajaran siswa.
 

Keterampilan memberi perhatian adalah dengan cara visual dan verbal.
Kepada seluruh siswa yang ada di dalam kelasnya, guru dapat menunjukkan bahwa ia selalu memperhatikan mereka semua, apakah mereka ikut proses pembelajaran dengan baik atau tidak. Untuk ini, guru dapat menunjukkan bahwa ia memperhatikan mereka melalui beragam cara, yaitu dapat secara visual (gerakan, bahasa tubuh, atau mimik), atau dapat juga langsung secara verbal (melalui kata-kata yang diucapkannya)
 


Pemusatan perhatian kelompok
Ketika semua siswa sedang berada di dalam kelompoknya dan mengerjakan sebuah tugas belajar yang diberikan, adakalanya guru memerlukan perhatian mereka sesaat untuk menyampaikan sesuatu yang sifatnya klasikal. Maka guru harus memiliki keterampilan pemusatan perhatian kelompok untuk kebutuhan semacam ini.


Keterampilan yang berkaitan dengan pengembangan kondisi belajar yang optimal.

Ketika kondisi belajar yang optimal di dalam sebuah kelas sudah dapat diciptakan dan dipertahankan dengan baik, maka seorang guru dapat beranjak ke arah yang lebih jauh, yaitu melakukan pengembangan. Beberapa keterampilan yang dibutuhkan untuk pengembangan kondisi belajar yang optimal ini antara lain:
 

Masalah modifikasi tingkah laku
Beberapa tingkah laku negatif seringkali telah menjadi kebiasaan segelintir siswa. Agar hal ini tidak selalu menjadi hambatan di dalam kelas, maka guru dapat memodifikasi tingkah laku negatif ini menjadi tingkah laku yang positif. Ini tentunya bukan hal yang mudah. Membalikkan kebiasaan buruk siswa menjadi kebiasaan baik memerlukan waktu, kesabaran, dan teknik-teknik tertentu yang dipilih dengan sangat hati-hati.
 

Pendekatan pemecahan masalah kelompok
Di dalam sebuah kelompok belajar, siswa saling berinteraksi. Dalam melakukan interaksi untuk proses pembelajaran tidak jarang pula terjadi permasalahan-permasalahan yang memerlukan penanganan bantuan dari guru. Guru perlu memfasilitasi kelompok-kelompok semacam ini untuk menyelesaikan masalah mereka sehingga kegiatan belajar mereka dapat menjadi lebih optimal.
 

Menemukan tingkah laku yang menimbulkan masalah
Guru yang sangat memperhatikan kelasnya dengan jeli akan dapat menemukan tingkah laku-tingkah laku siswa yang berpotensi akan menimbulkan masalah. Ini adalah keterampilan penting yang harus dikuasai guru sehingga masalah-masalah yang muncul segera dapat diatasi dan tidak menjadi semakin besar dan merugikan pembelajaran dalam kelas yang bersangkutan.
 

Memecahkan tingkah laku yang menimbulkan masalah
Apabila guru telah mengidentifikasi dan menemukan masalah yang muncul dari tingkah laku siswa, maka ia selanjutnya harus memecahkan permasalahan tersebut agar tidak lagi menjadi gangguan bagi pengelolaan kelasnya. Ini penting agar pembelajaran dapat dberlangsung efektif dan efisien.
Previous Post
Next Post

0 komentar: