Kali ini kita akan kembali membahas topik ini dengan mengaitkannya dengan peranan media pembelajaran pada KBM di dalam kelas. Yuk kita simak.
Peranan Media Belajar dalam KBM di Kelas
Saat proses pembelajaran (KBM) sedang berlangsung, guru mungkin menampilkan atau menggunakan media belajar (pembelajaran) dengan suatu atau beberapa tujuan. Beberapa tujuan yang menjadikan alasan seorang guru menggunakan media belajar adalah:- Sumber bahan belajar siswa. Dalam hal ini media belajar akan mempunyai peran sebagai sarana dimana siswa menemukan bahan-bahan yang akan dipelajarinya, baik secara individual ataupun secara berkelompok. Peranan media sebagai sumber belajar akan membantu guru dalam kegiatan tugas mengajarnya.
- Memperjelas bahan pengajaran oleh guru. Seringkali pesan yang disampaikan guru terlalu verbal (terlalu banyak kata-kata) sehingga justru menjadi tidak jelas bagi siswa. Media pembelajaran dapat membantu guru mengurangi verbalisme, misalnya dalam bentuk benda nyata atau model, guru tidak perlu menjelaskan terlalu bertele-tele tentang suatu alat atau benda yang harus dipelajari siswa. Dengan demikian, bahan pengajaran yang diberikan guru menjadi lebih jelas dan dapat dengan mudah dipahami siswa.
- Memancing atau memicu munculnya persoalan untuk diangkat ke permukaan dan dikaji secara lebih mendalam. Adalah merupakan suatu cara yang unik dan menarik apabila siswa menemukan sendiri persoalan yang akan dipelajarinya. Mereka mempunyai interest terhadap suatu fenomena tertentu yang dapat ditampilkan atau dipicu oleh sebuah media pembelajaran. Sebuah media belajar yang disajikan di awal-awal pembelajaran barangkali dapat digunakan untuk memancing munculnya persoalan di benak siswa dan memicu rasa ingin tahu mereka.
Kegunaan Media dalam Situasi-Situasi KBM Tertentu
Pada saat-saat tertentu di dalam KBM atau pembelajaran guru dapat pula menggunakan media pembelajaran karena alasan-alasan tertentu, di antaranya sebagai berikut:- Bahan Pembelajaran Sulit dan Kompleks untuk Dipahami Siswa. Pada situasi di mana bahan pembelajaran yang sedang dipelajari siswa sangat sulit atau terlalu kompleks untuk dipahami, guru sebaiknya menggunakan media pembelajaran yang mungkin dapat mempermudah belajar siswa. Bahan-bahan yang sulit dan kompleks ini misalnya, dapat disajikan dalam bentuk diagram, gambar, model-model, atau desain grafis lain yang menyederhanakan bahan pembelajaran yang terlalu sulit dan kompleks tadi sehingga menjadi lebih mudah dipahami.
- Terbatasnya Sumber Pengajaran. Kadangkala keterbatasan sumber belajar tertentu, misalnya buku siswa dapat diatasi dengan menyajikan sumber belajar yang lain, misalnya guntingan koran. Pada alasan kedua ini, sumber utama pembelajaran dapat diatasi dengan media pembelajaran sederhana. Tentu saja untuk dapat memperoleh pencapaian tujuan ini diperlukan kreativitas guru yang bersangkutan, yaitu dengan memanfaatkan semaksimal mungkin setiap sumber daya yang mungkin sebelumnya tidak dianggap sebagai sumber belajar yang ideal.
- Berkurangnya atensi siswa terhadap KBM. Pada waktu-waktu tertentu, siswa dapat kehilangan fokus dan atensi (perhatian terhadap KBM) yang dilaksanakan oleh guru. Untuk memperbaiki situasi demikian guru dapat saja menggunakan media pembelajaran tertentu untuk kembali meraih perhatian siswa terhadap KBM. Kehilangan fokus dan atensi terhadap pembelajaran tentu saja sangat berpengaruh tidak hanya pada proses pembelajaran (KBM) yang sedang berlangsung, tetapi tentu saja akan berimplikasi pada hasil belajar yang akan mereka capai.
- Guru terlalu lelah dan kehilangan gairah dalam mengajar. Guru adalah manusia biasa yang sesekali dalam melaksanakan profesinya dapat kehilangan semangat dan gairah. Biasanya faktor penyebabnya adalah karena guru terlalu lelah dengan jadwal mengajar yang demikian padat ditambah tugas-tugas keadministrasian dan pembimbingan siswa di luar jam mengajarnya yang rutin. Untuk mengatasi hal ini tentu sangat baik bila guru mencoba menggunakan media belajar atau sumber belajar yang dapat membantunya untuk mengemat energi dan memudahkannya dalam memfasilitasi siswa agar belajarnya tidak terlalu besar ketergantungannya kepada guru sebagai sumber belajar.
0 komentar: