Kali ini blog kesayangan anda, masih membahas tentang model pembelajaran berbasis proyek (project-based learning) untuk menyambut pemberlakuan Kurikulum 2013 nanti. Kali ini yang dikupas adalah beberapa tips praktis untuk manajemen pembelajaran berbasis proyek.
Berikut ini adalah beberapa tips yang dapat anda gunakan saat memanajemen pelaksanaan model pembelajaran berbasis proyek di dalam kelas anda.
Gunakan sosial media.
Sebagai guru anda tentu harus dapat memonitor setiap perkembangan proyek yang dilakukan anak-anak. Teknologi jaman sekarang telah dapat digunakan bahkan sampai ke pelosok. Karena itu pemanfaatan internet dalam hal ini sosial media seperti facebook dan bahkan google drive dapat membantu anda dan siswa saling terhubung satu sama lain. Anda sebagai guru dapat memberikan masukan-masukan atau saran-saran dan umpan balik saat siswa mengupload berita perkembangan terbaru mengenai proyek mereka. Anda juga dapat mengoreksi draft dokumen seperti laporan proyek yang sedang mereka garap.
Gunakan bahasa yang menarik
Saat anda sebagai guru membuat pengumuman atau arahan kepada siswa saat berada di dalam kelas, hindari penggunaan kata-kata yang “biasa dan sering mereka dengar” seperti, “Anak-anak, perhatikan sebentar, ini penting”, atau kata-kata sejenisnya. Tetapi, sangat baik dan sangat memotivasi jika anda menggunakan kata-kata seperti, “Baik, para manajer proyek, saya ingin kalian memperhatikan hal-hal berikut sebelum mulai bekerja” dan sejenisnya. Memotivasi mereka dengan kata-kata seperti itu dapat menggugah semangat kreatif mereka.
Atasi Siswa atau kelompok siswa yang sulit
Di dalam kelas manapun dan sekolah manapun selalu ada siswa-siswa yang sulit. Sulit di sini maksudnya adalah siswa yang kurang termotivasi atau bahkan tidak termotivasi sama sekali. Oleh karena itu pembelajaran proyek yang anda lakukan ada baiknya selalu mengkombinasikan antara kerja tim dan individual. Variasi keduanya secara tepat akan membantu siswa sulit untuk lebih memiliki rasa tanggungjawab dan dapat membantu mereka memunculkan motivasi dari dalam diri mereka sendiri. Selain itu, selalulah ‘aware’ terhadap mereka. Apabila mereka telah melakukan suatu kegiatan dengan cukup baik, berikanlah pujian yang sewajarnya.
Frekuensi penilaian formatif lebih banyak
Model pembelajaran berbasis proyek memerlukan waktu yang lebih panjang dalam pelaksanaannya dibanding model pembelajaran lainnya, karena itu lakukanlah penilaian formatif dalam rentang waktu tertentu di setiap tahapan proyek yang mereka (siswa) lakukan. Hal ini tidak hanya menguntungkan siswa untuk memperoleh nilai yang lebih bagus, tetapi juga akan sangat bermanfaat bagi anda sebagai guru karena dengan demikian sekaligus anda telah melakukan monitoring pelaksanaan proyek siswa langkah per langkah.
Berikan kesempatan yang lebih besar kepada siswa
Model pembelajaran berbasis proyek seringkali melelahkan apabila tidak dimanajemen dengan baik, baik dilihat dari sisi siswa maupun bagi guru. Karena itu, guru seyogyanya selalu memberikan kesempatan kepada mereka untuk menikmati proyek yang dilakukan dengan memberi kemungkinan yang lebih luas dalam kreativitas dan pemecahan masalah. Ide-ide dari siswa patut diberikan penghargaan dan diakomodasi agar mereka tidak menjadi bosan dan merasa bahwa pembelajaran dan proyek itu adalah milik mereka sendiri dan mereka punya keinginan untuk menyelesaikannya dengan sukses.
Bantu mereka menyelesaikan proyek secara bertahap
Seperti disebutkan sebelumnya bahwa model pembelajaran berbasis proyek memerlukan waktu dan kerja dalam rentang waktu yang relatif lama (sekitar dua mingguan), maka bagilah proyek mereka ke dalam tahapan-tahapan yang dapat mereka manajemen. Jika mereka menemui kesulitan pada suatu tahapan, bantulah mereka dan jangan biarkan mereka kebingungan. Tahapan-tahapan penting dalam penyelesaian sebuah proyek.
Buat kontrak dengan tim (kelompok siswa)
Jika pembelajaran berbasis proyek dilakukan secara tim atau berkelompok maka ada baiknya anda membantu mereka dengan membuat sebuah kontrak proyek. Kontrak proyek dapat dibuat antara guru (anda) dengan setiap kelompok, misalnya kapan proyek atau tahapan-tahapan tertentu dari proyek harus selesai. Sementara, antara sesama siswa dalam tim dapat dibuat kontak tugas yang mana di dalamnya berisi pembagian tugas sehingga semua rencana dapat mereka jalankan dengan baik.
Buatlah tim yang solid
Jangan sesekali membentuk kelompok siswa untuk proyek secara acak. Anda harus jeli menyusun semua siswa yang ada di kelas anda dan memasukkannya ke setiap kelompok sedemikian rupa sehingga masing-masing tim atau kelompok siswa akan mempunyai kemungkinan berhasil menyelesaikan proyek secara setara. Cara-cara pengelompokan sebagaimana yang disarankan dalam implementasi model pembelajaran kooperatif dapat diterapkan di sini.
Berikan kebebasan siswa untuk menentukan peranannya di dalam setiap kelompok
Setelah kelompok atau tim siswa terbentuk, berikan kebebasan kepada mereka untuk menentukan peranannya masing-masing, tetapi tetap dalam prinsip keadilan. Ini dapat dilakukan pada saat anda membantu siswa (kelompok siswa) membuat kontak bersama di dalam kelompoknya.
Konflik dalam kelompok adalah hal yang wajar
Ajarkan kepada siswa dalam kelompok bahwa perbedaan pendapat, kritik dari anggota lainnya, dan hal-hal semacamnya adalah wajar. Itulah yang namanya dinamika sebuah tim. Mereka harus menyadari bahwa justru perbedaan pendapat akan membantu mereka menemukan ide-ide baru yang orisinil untuk penyelesaian proyek mereka. Bantu mereka belajar bagaimana mengatasi adanya konflik di dalam sebuah tim.
Rayakan setiap pencapaian
Pembelajaran berbasis proyek sebenarnya terdiri dari tahapan-tahapan proyek. Apabila siswa telah selesai menyelesaikan seluruh tahapan dari rangkaian dan berarti proyek mereka tuntas, maka rayakanlah keberhasilan mereka di kelas anda. Buat sesuatu yang dapat menyenangkan mereka. Anda juga dapat memberikan kesempatan kepada setiap tim untuk mengekspresikan kegembiraan dan keberhasilan tim mereka dalam menyelesaikan proyek, biar bagaimanapun kualitas hasil proyek yang mereka dapatkan.
Berikan umpan balik yang bermanfaat dan mudah dipahami
Setelah berakhirnya penyelesaian sebuah proyek oleh siswa atau kelompok siswa, mereka membutuhkan feedback atau umpan balik dari anda. Umpan balik diperlukan agar mereka dapat bekerja dan belajar lebih baik pada kegiatan pembelajaran berbasis proyek berikutnya. Berikan umpan balik yang mudah dimengerti.
0 komentar: