Mempunyai anak yang aktif memang sangat menyenangkan.
Dengan cepat dia akan tahu dan faham tentang apa yang ada disekitar mereka.
Dengan cepat dia akan tahu dan faham tentang apa yang ada disekitar mereka.
Rasa ingin tahu mereka lebih tinggi dibandingkan dengan anak yang hanya duduk diam tidak ada interaksi dengan lingkungan sekitarnya.
Alhasil anak yang aktif bisa dibilang akan lebih memiliki wawasan yang lebih tinggi daripada anak yang hanya berdiam diri tanpa ada interaksi apapun.
Akan tetapi bagaimana kalau keaktifan si anak sudah melebihi batas atau bisa dibilang 'hiperaktif'?
Mama yang berbahagia..., anak yang hiperaktif merupakan anak yang memiliki perilaku yang 'sangat' aktif dibandingkan dengan anak yang lainnya dan biasanya, nih mah....anak yang hiperaktif juga disertai dengan gangguan masalah konsentrasi.
Yang namanya anak hiperaktif memang sangat susah untuk disuruh diam atau untuk memperhatikan sesuatu dengan teliti.
Mereka tidak bisa fokus terhadap satu objek. Konsentrasinya akan mudah terganggu dengan hal-hal yang dianggapnya lebih menarik. Bagi orangtua yang memiliki putra ataupun putri yang hiperaktif maka mama tidak perlu mengkhawatirkan hal tersebut.
Mereka tidak bisa fokus terhadap satu objek. Konsentrasinya akan mudah terganggu dengan hal-hal yang dianggapnya lebih menarik. Bagi orangtua yang memiliki putra ataupun putri yang hiperaktif maka mama tidak perlu mengkhawatirkan hal tersebut.
Over aktifitas yang dimiliki anak hiperaktif tentu saja akan sedikit menguras tenaga dan fikiran orangtua. Akan tetapi untuk anak tidak ada rasa capek dan lelah.
Dalam proses belajar pun tidak bisa disamakan dengan anak yang lain.
Metode Belajar pada anak yang hiperaktif diperlukan pendekatan secara individu.
Anak juga diarahkan untuk aktif dalam proses pembelajaran sesuai dengan kemampuan dan kemauannya tentu saja. Anak yang hiperaktif biasanya akan lebih mudah belajarnya apabila dilakukan sambil bermain.
Sehingga mereka akan merasa senang dan nyaman dengan cara yang seperti itu.
Metode Belajar pada anak yang hiperaktif diperlukan pendekatan secara individu.
Anak juga diarahkan untuk aktif dalam proses pembelajaran sesuai dengan kemampuan dan kemauannya tentu saja. Anak yang hiperaktif biasanya akan lebih mudah belajarnya apabila dilakukan sambil bermain.
Sehingga mereka akan merasa senang dan nyaman dengan cara yang seperti itu.
Misalnya saja melalui dialog kecil, bernyanyi, cerita, dongeng. Yang ada si anak akan semakin tertarik dan senang dengan kegiatan belajar yang dilakukannya.
Anak merupakan anugerah dari Tuhan YME yang diamanahkan kepada kita. Jadi budayakanlah belajar seperti virus. Yang artinya dengan cepat menular kepada banyak orang dalam waktu yang singkat.
0 komentar: