8/04/2015

Penerimaan CPNS Kemendikbud Akan Rekrut Ratusan Ribu Guru

informasipendidikan.Net - Kebutuhan guru tiap tahunnya memang tak terelakkan, selain karena pertumbuhan jumlah peserta didik juga di akibatkan pensiunnya guru yang telah memasuki batas usia pensiun (BUP), walaupun sepertiganya sudah dibantu oleh guru honorer yang selalu bertambah tiap tahun dan pengangkat guru honorer serta umum tidak sebanding dengan pertumbuhan kebutuhan guru. Untuk memenuhi kebutuhan guru akibat banyaknya guru yang masuk batas usia pensiun, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan merekrut ratusan ribu tenaga guru baru.

Logo Korpri

Permaslahan masih pada kuantitas

Indonesia masih berkutat masalah kuantitas jumlah guru yang timpang dan kurang, bagaimana dengan kualitas? masih tertingal dengan negara tetangga. Kepala Badan Pengembangan SDM Pendidikan dan Kebudayaan Penjaminan Mutu Pendidikan (BPSDMPK) Kemendikbud Syawal Gultom mengatakan, Kemendikbud guru merupakan kunci utama dalam meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.

"Karena itu Kemendikbud perlu merekrut guru baru untuk menggantikan guru yang pensiun tersebut," kata Syawal yang informasipendidikan.Net lamsir dari JPNN (04/04/2015).

Menurutnya masih banyak masalah terkait guru yang terungkap di berbagai daerah. Misalnya, ada daerah yang justru kelebihan jumlah guru di semua jenjang. Tapi ada juga yang kekurangan guru PNS dan guru tetap yayasan. (Baca juga: Jadwal Tes CPNS 2015 Umum, Honorer Beserta Kuota)

Pemerataan Sebaran Guru

Berdasarkan data Kemendikbud, sebanyak 252.843 guru akan masuk batas usia pensiun dalam kurun waktu 2015-2019. Nantinya guru baru hasil rekrutmen ini akan disebarkan secara merata untuk memenuhi kebutuhan tenaga pendidik.

"Akar dari permasalahan ini sebenarnya ada pada distribusi pegawai. Guru yang masih belum terdistribusi dengan baik, berakibat pada kesulitan pemenuhan jam mengajar. Nah ini akan kami ubah agar penyebaran guru bisa merata," tegas Syawal.

Semoga rekrutmen calon guru bisa dilaksanakan dengan transfaran, kridibel serta bebas dari KKN, agar menghasilkan guru yang profesional yang bersemangat tinggi untuk membangun pendidikan Indonesia yang kini tertinggal terpaut jauh dengan negara maju.
Previous Post
Next Post

0 komentar: