3/15/2015

Mengajari Anak Bersosialisasi

Memasukkan anak ke lembaga pendidikan anak usia dini (PAUD) dengan tujuan agar anak dapat bersosiali karena disana temannya banyak. Akan tetapi jika kenyataan yang ada malah sebaliknya? Di tempat mereka belajar semua anak bermain sendiri sendiri.  Lalu , bagaimana mengajarkan anak untuk bersosialisasi serta berbagi?

Melatih anak untuk dapat bersosialisasi dengan lingkungan sangatlah penting. Banyak sekali yang bisa mereka pelajari dalam bersosialisasi seperti sikap toleransi,  empati , serta saling berbagi. Ini sangat diperlukan untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak. Akan tetapi  anak usia dini sebagian besar masih fokus dengan kebutuhan diri mereka sendiri sehingga membuat peran orangtua sangatlah penting untuk mendorong anak dan mengajak anak bersosialisasi.

Dalam mengajarkan anak bersosialisasi harus dilakukan secara bertahap. Jangan langsung mengajak anak bersosialisasi dengan banyak teman sekaligus. Ini akan membuat anak menjadi bingung , takut atau justru semakin sulit diarahkan.

Saat berkumpul dengan banyak teman , anak akan cenderung bermain sendiri, memperebutkan mainan, bahkan banyak sekali kasus anak akan memperoleh kosakata baru berupa kata kata jorok yang berasal dari teman temannya. Tentu saja kita sebagai orangtua tidak menghendaki hal yang demikian.

Hal yang harus dilakukan dalam proses sosialisasi anak adalah proses sosialisasi harus dimulai dengan mengajak anak berkumpul dengan teman teman baru yang jumlahnya tidak terlalu banyak.

Hal yang harus benar benar diperhatikan adalah anak anak akan mencontoh sikap serta perilaku orang dewasa yang ada disekitarnya. Itulah mengapa kita sebagai orangtua harus menjadi contoh yang baik untuk mereka.  Tunjukkan kepada anak bagaimana caranya bersikap yang baik dengan orang lain.

Mengenalkan anak dengan lingkungan baru , mungkin akan membuat anak kaget pada awalnya. Maka dari iti , melatih bersosialisasi harus dilakukan secara bertahap dan disesuaikan dengan karakter anak. Setiap anak memiliki karakter tidak sama sehingga cara pendekatan yang diberikan harus sesuai dengan karakter mereka masing masing. 
Previous Post
Next Post

0 komentar: