Jenis-Jenis Tes
Tes dapat dibedakan dengan berbagai cara, misalnya berdasarkan: (1) bentuk pelaksanaan; (2) bentuk soal dan kemungkinan jawaban; (3) fungsi bagi sekolah; (4) pengukuran terhadap aspek-aspek individu; (5) ranah yang diukur
Jenis Tes Berdasarkan bentuk pelaksanaan
Bila didasarkan pada bentuk pelaksanaannya maka tes dapat dibedakan menjadi 3, yaitu: (1) tes tulis atau dikenal juga dengan istilah paper and pencil test; (2) tes lisan atau oral test; dan (3) tes perbuatan (performance test). Berikut uraiannya satu per satu:
Tes tulis (paper and pencil test)
Tes tulis (
paper and pencil test) adalah tes yang dalam pelaksanaannya menggunakan kertas dan pensil/pulpen sebagai media utama. Proses koreksi dapat dilakukan secara manual maupun dengan OMR (alat
scan lembar jawaban komputer).
Tes lisan (oral test)
Tes lisan atau
oral test pelaksanaannya dilakukan secara langsung dengan cara berbicara atau wawancara tatap muka secara langsung antara guru (orang yang memberikan tes) dengan siswa (orang yang sedang dites).
Tes perbuatan (performance test)
Performance test (tes perbuatan) merupakan tes yang pelaksanaannya dilakukan dengan cara mengacu pada penampilan (perbuatan) siswa dalam melakukan suatu unit kegiatan/kerja. Guru melakukan pengamatan secara seksama dengan menggunakan instrumen (tes perbuatan) yang memuat rubrik kualitas performen siswa.
|
Jenis-Jenis Tes Dalam Dunia Pendidikan |
Jenis Tes Berdasarkan bentuk soal dan kemungkinan jawaban
Secara garis besar, tes berdasarkan bentuk soal dan kemungkinan jawaban dapat dibedakan menjadi dua golongan, yaitu: (1) tes non-objektif dan; (2) tes objektif. Berikut ulasannya:
Tes non objektif
Tes non objektif seringkali pula disebut sebagai soal uraian. Tes uraian banyak disukai oleh guru dapat mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi. Dalam tes uraian (non-objektif) ini siswa seringkali diminta untuk mengorganisasikan jawaban pertanyaannya dalam bentuk baru atau bahasanya sendiri. Disebut-sebut sebagai tes non-objektif karena penskorannya seringkali dipengaruhi oleh pemberi skor (ada kemungkinan pemberi skor memberikan skor berbeda kepada dua jawaban yang notabene sama). Hal ini terjadi karena penskoran tes uraian jauh lebih sulit dan memakan waktu lebih lama dibanding tes objektif. Untuk mengurangi ketidakobjektifan pemberi skor (guru yang mengoreksi hasil tes), maka perlu dibuat pedoman penskoran yang baik.
Tes objektif
Dari namanya kita dapat menduga bahwa tes objektif adalah tes yang memungkinkan (memberikan kemudahan) kepada pemberi skor atau pengoreksi (dalam hal ini guru) untuk dapat memberi skor secara objektif kepada seluruh peserta tes. Tes objektif memiliki banyak variasi bentuk soal, misalnya: (a) soal Benar – Salah; (b) soal pilihan ganda biasa; (c) soal pilihan ganda bervariasi; (d) soal Sebab – Akibat; (e) isian singkat; dan (f) menjodohkan (matching). Tes objektif kadangkala memerlukan pemikiran lebih mendalam bagi pembuatnya jika ingin digunakan untuk mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi. Kecenderungan di lapangan, tes objektif lebih banyak digunakan hanya untuk mengukur kemampuan berpikir tingkat rendah seperti ingatan (hapalan) siswa.
Jenis Tes Berdasarkan Fungsi untuk Sekolah
Berdasarkan fungsinya untuk sekolah, tes dapat dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu: (1) tes formatif; (2) tes sumatif; (3) tes penempatan; (4) tes diagnostik. Berikut penjelasannya.
Tes Formatif
Tes formatif adalah tes yang berfungsi untuk memonitor kemajuan belajar siswa selama/setelah proses pembelajaran berlangsung. Tes ini diberikankan dalam tiap satuan unit pembelajaran. Tes formatif mempunyai manfaat penting tidak hanya bagi sekolah tetapi juga bagi guru dan siswa itu sendiri, misalnya untuk: (a) mengetahui apakah mereka sudah menguasai materi dalam tiap unit pembelajaran; (b) merupakan penguatan (reinforcement) bagi siswa itu sendiri terhadap materi pelajaran yang telah dibelajarkan kepada mereka; (c) tes formatif juga memungkinkan siswa mengetahui kelemahan-kelemahan yang dimilikinya dengan mengetahui bagian dari bahan yang mana yang belum dikuasai.
Tes Summatif
Tes summatif di sekolah-sekolah biasanya berbentuk ulangan tengah semester (UTS), ulangan akhir semester (UAS). Tes summatif berfungsi untuk mengetahui sejauh mana penguasaan atau pencapaian siswa dalam bidang-bidang atau mata pelajaran tertentu.
Tes Penempatan
Tes penempatan adalah tes yang berfungsi untuk membantu penentuaan jurusan yang akan dimasuki siswa, atau dapat juga digunakan untuk menentukan pada kelompok mana yang paling baik ditempati atau dimasuki seorang siswa dalam proses belajar mengajar.
Tes Diagnostik
Fungsi tes diagnostik adalah untuk menemukan/mencari penyebab kesulitan belajar yang dialami siswa, apakah karena faktor intelektual, emosi, fisik dan atau faktor-faktor lainnya yang mengganggu kegiatan belajar, sehingga dapat diberikan solusi untuk memperbaiki kesulitan belajar tersebut.
Jenis Tes Berdasarkan Pengukuran Terhadap Aspek-Aspek Individu
Berdasarkan pengukuran terhadap aspek-aspek individu, tes dapat dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu: (1) tes prestasi belajar (
achievement test); (2) tes beracuan konten (
content-referenced test) atau tes beracuan kriteria (
criterion-referenced test); (3) tes beracuan norma (
norm-referenced test); (4) tes bakat (
aptitude test); (5) tes minat (skala minat). Berikut penjelasannya satu persatu.
Tes Prestasi Belajar
Tes prestasi belajar (
achievement test) adalah tes yang digunakan untuk memperoleh keterangan tentang hal-hal yang telah dicapai seseorang (prestasi belajar).
Tes Beracuan Konten atau Tes Beracuan Kriteria
Tes beracuan konten (
content-referenced test) atau tes beracuan kriteria (
criterion-referenced test) mengukur pencapaian penguasaan suatu standar tingkah laku (pengetahuan atau keterampilan khusus dalam pelajaran tertentu).
Tes Beracuan Norma
Jenis tes beracuan norma (
norm-referenced test) merupakan tes yang berfungsi dalam hal membandingkan prestasi kelompok dalam pelajaran tertentu, misalnya antara beberapa daerah atau kota.
Tes Bakat (Aptitude Test)
Jenis tes yang satu ini digunakan untuk melihat kemungkinan keberhasilan seseorang dalam belajar sesuatu di masa-masa yang akan datang.
Tes Minat
Tes minat atau dikenal juga dengan istilah skala minat dapat dipergunakan misalnya untuk mengetahui jenis pekerjaan atau subjek yang disenangi oleh seseorang.
Jenis Tes Berdasarkan Ranah Yang Diukur
Berdasarkan ranah (domain) yang diukur, tes dapat dibedakan menjadi: (1) tes kognitif; (2) tes psikomotor; dan (3) tes afektif.
0 komentar: