12/24/2014

Mendikbud Apresiasi Peraih Penghargaan Intel ISEF 2014

Jakarta, Kemendikbud --- Tujuh bulan yang lalu tepatnya bulan Mei 2014, prestasi anak Indonesia terdengar di kancah internasional melalui ajang kompetisi Intel International Science and Engineering Fair (Intel ISEF) 2014 di Los Angeles, Amerika Serikat. Dalam kompetisi tersebut, salah satu tim yang terdiri dari dua orang siswi Indonesia asal SMA Negeri 2 Sekayu Sumatera Selatan, Muhtaza Azziya Safiq (Moza) dan Anjani Rahma Putri (Jani), meraih dua penghargaan kategori Engineering, Materials & Bioengineering dan kategori The Development Focus. Pengharggan tersebut didapat melalui karya ilmiah mereka yang dinamakan Green Refrigerant Box (kulkas tanpa tenaga listrik dan tanpa freon).

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan, mengapresiasi hasil karya ilmiah anak Indonesia yang meraih dua penghargaan di ajang kompetisi Intel ISEF 2014 tersebut. “Saya ikut mengapresiasi hal ini dan mudah-mudahan kita dapat mendukung terus melalui program beasiswa, riset, dan lain-lain,” katanya saat menyambut kedatangan dua siswi SMA Negeri 2 Sekayu Sumsel peraih penghargaan Intel ISEF 2014 di kantor Kemendikbud, Jakarta (22/12).

Anies juga mengatakan, cara mereka membuat karya ilmiah itu menarik dan bisa menjadi contoh bagi anak-anak Indonesia. “Filosofi yang dilakukan oleh anak-anak ini sudah benar. Mereka melihat masalah lalu menggunakan ilmu yang dimilikinya untuk menyelesaikan masalah,” katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Moza menjelaskan saat diwawancarai, ide karya ilmiah ini didapat dari hasil kunjungan ke petani-petani buah dan pasar-pasar di daerah asalnya. “Potensi buah-buahan di daerah kami cukup besar tetapi para petaninya menjual buah-buahan yang busuk di pasar karena kendala jarak yang jauh, sarana transportasi yang minim dan tidak adanya pasokan listrik. Dari hal itu kita ingin membantu mereka,” ujar siswi kelas XII SMA Negeri 2 Sekayu Sumsel itu.

Jani menambahkan saat diwawancarai, ada juga kesalahan pola pikir masyarakat di daerahnya yang biasa membeli buah-buahan yang busuk di pasar. “Apabila mereka tidak membeli buah-buahan yang tidak busuk, mereka menyangka buah-buahan tersebut belum matang. Padahal buah yang busuk itu belum tentu baik untuk dikonsumsi,” tutur rekan satu tim Moza dalam kompetisi Intel ISEF 2014 itu. (Agi Baharii/sumber: portal kemdikbud/pengunggah: Erika Hutapea)
Previous Post
Next Post

0 komentar: