Kutipan wawancara Wakli Ketua DPR RI Fdli Zon, memberikan Pendapat mengenai Perginya Jokowi Ke AS bisa membuat RAPBN 2016 Terancam. Benarkah pendapat wakil ketua DPR RI ini?
Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon, melontarkan pernyataan keras terhadap pemerintah dengan mewacanakan penundaan pengesahan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun 2016 (RAPBN 2016) menjadi Undang-Undang. Menurut Fadli Zon, banyak persoalan dalam negeri yang ditinggalkan Presiden Joko Widodo hanya karena melakukan kunjungan ke Amerika Serikat (AS).
Persoalan pertama, menurut Fadli, bencana kabut asap akibat kebakaran lahan dan hutan (Karlahut) dari Sumatera hingga Papua, bukannya berkurang tapi dampaknya malah semakin meluas. Padahal, sejak bulan lalu DPR telah meminta pemerintah menetapkannya menjadi bencana nasional.
“Saya sayangkan, Presiden Jokowi bepergian ke Amerika Serikat. Karena gak terlalu banyak gunanya. Di tengah pembahasan asap dan APBN. Malah ditinggalkan begitu saja. Bisa saja APBN ini tertunda karena banyak hal yang perlu dijelaskan. Kalau masalah gak diclearkan lebih bagus APBN ini ditunda saja,” kata Fadli di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (26/10).
Menurut Fadli, persoalan di RAPBN sendiri hingga kini, DPR masih mempertanyakan terkait penyertaan modal negara (PMN) ke sejumlah BUMN. Usulan pemerintah, menurutnya begitu besar sehingga menjadi persoalan tersendiri bagi keuangan negara.
Kalaupun RAPBN ditunda, kata Fadli, tidak akan berdampak apa-apa karena bisa pakai anggaran tahun 2015.
“Soal PMN (ke BUMN) salah satu yang kami tanyakan. BUMN mestinya memberi kontibusi besar ke APBN dan bukan malah menggerogoti APBN. Kenapa gak diarahkan ke dana desa. Kalau gak selesai beberapa hari ke depan, ya sudah saya usulkan ditunda aja. Saya kira gak akan terjadi apa-apa kalau ditunda,” tegas Fadli Zon.
Fadli menilai Presiden Jokowi tidak serius membahas RAPBN 2016. Masalah asap itu, kata dia, masalah serius.
“Kepergian ke AS itu gak ada hasilnya. Gak ada dampaknya. Justru lebih banyak kepentingan Amerika yang kita layani,” ujar politikus Gerindra itu.(fat/jpnn)
0 komentar: