Hal tersebut disampaikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan dalam acara silaturahim bersama pegawai Puskurbuk, di kantor Puskurbuk, Jakarta, Senin (29/12/2014).
Mendikbud mengatakan, Puskurbuk memiliki resiko bekerja yang sangat besar, karena ditempat ini rancangan kurikulum dilakukan. Mendikbud mengajak kepada seluruh pegawai untuk dapat bekerja lebih fokus dan sungguh-sungguh. Standar bekerja di Puskurbuk harus sangat tinggi. “Standar bekerja yang harus dimiliki adalah nol kesalahan, dan kesempurnaan. Kesalahan satu saja dapat mengganggu pendidikan Indonesia,” ujar Mendikbud.
Mendikbud mengemukakan, dalam melakukan evaluasi kurikulum perlu diperhatikan dampak yang akan diterima peserta didik dua puluh tahun kemudian. Pengembangan kurikulum yang dibutuhkan tidak hanya perbaikan teknis, tetapi juga perbaikan mendasar dengan memperhatikan aplikasi hasil yang akan dicapai. “Pastikan perbaikan kurikulum bukan untuk memuaskan Menteri, tetapi untuk menghasilkan anak-anak Indonesia yang hebat di dua puluh tahun kemudian,” kata Mendikbud.
Mendikbud menegaskan dokumen kurikulum harus memiliki arah yang jelas dan sesuai dengan implementasi yang akan dilaksanakan. “Bila kurikulum dapat dibereskan secara fundamental, maka dapat diyakini anak-anak bisa ketagihan belajar dan senang berangkat ke sekolah,” pungkas Mendikbud.
“Atas nama pemerintah saya sampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Bapak dan Ibu yang telah bekerja dengan maksimal, dan memberikan dampak yang luar biasa bagi anak bangsa,” tutur Mendikbud.(Seno Hartono)
0 komentar: