5/09/2016

Dua Inovasi Pelayanan Publik Meraih Penghargaan Internasional

Indonesia patut berbangga ketika dua buah inovasi pelayanan publik karya anak negeri berhasil menembus jajaran peringkat atas ajang United Public Service Awards (UNPSA) 2015 yang diadakan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Menurut Deputi Pelayanan Publik Kementerian PANRB Mirswati Sudjono, kedua inovasi pelayanan publik yang berhasil meraih prestasi tersebut berasal dari Kabupaten Aceh Singkil dan Kabupaten Sragen. Sebelumnya kemenpan melaksanakan kompetisi inovasi pelayanan publik bagi tiap provinsi dan kabupaten/kota.
Kabupaten Aceh Singkil meraih juara kedua dalam penilaian kategori 1 untuk kawasan Asia Pasifik, di mana fokus penilaian diarahkan pada isu peningkatan implementasi pelayanan publik. Adapun inovasi yang diusung oleh Kabupaten Aceh Singkil adalah berupa program Pengembangan Kemitraan Dukun dan Bidan untuk Mengurangi Angka Kematian Anak dan Ibu Melahirkan.
Program inovasi yang dijalankan oleh Dinas Kesehatan setempat itu berhasil menekan angka kematian anak dan ibu melahirkan hingga angka 0 (nol). Keterlibatan dukun dalam program tersebut merupakan bentuk penghargaan terhadap budaya persalinan lokal yang sangat dihormati karena diyakini memiliki kekuatan magis dan agung.
Namun karena dalam praktiknya, dukun kurang memperhatikan aspek-aspek kesehatan persalinan, seperti higienitas, maka unsur bidan pun dilibatkan dalam sebuah kerja sama yang sinergis. Bagi bidan sendiri, kehadiran dukun dapat membantu perluasan sosialisasi persalinan yang sehat kepada masyarakat Aceh Singkil.
Hal ini dikarenakan peranan bidan masih belum dikenal luas di kalangan masyarakat setempat. Oleh sebab itu, kerjasama sinergis antara dukun dan bidan diwujdukan sebagai bentuk penanganan persalinan bersama dengan saling menutupi kekurangan masing-masing.
Inovasi pelayanan publik asal Indonesia lainnya yang berhasil meraih jajaran peringkat atas adalah program Unit pelayanan Terpadu Pengentasan Kemiskinan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen, Jawa Tengah.
Program ini berhasil meraih juara kedua di kategori 3 yang fokus pada penilaian pendekatan semesta pemerintah terhadap kesejahteraan masyarakat. Bentuk inovasi pelayanan publik yang diselenggarakan oleh Pemkab Sragen adalah memberikan kemudahan akses penyelesaian berbagai masalah yang dihadapi oleh masyarakat dalam pelayanan satu pintu (One Stop Service).
Pelayanan tersebut meliputi bantuan kepada masyarakat miskin di bidang kesehatan, pendidikan, dan bantuan modal usaha. Kemudahan akses pelayanan tersebut disaluran melalui pemberlakuan penggunaan Kartu Saraswati yang terbagi menjadi dua jenis, yakni Saraswati Kesehatan serta Sosial Ekonomi dan Saraswati Pendidikan.
Selain dua inovasi pelayanan publik tersebut, Indonesia juga berhasil menempatkan tiga karya inovasi lainnya sebagai finalis, yakni berasal dari Kabupaten Pinrang, Kabupaten Sumenep, dan Kota Cilegon. Untuk Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, program inovasi pelayanan publiknya bernama Pengembangan Unit Perinatologi Menurunkan Kematian Bayi.
Inovasi yang dilaksanakan oleh RSUD Lasinrang, Kabupaten Pinrang itu berhasil menurukan angka kematian bayi dari angka 11,5% menjadi 4,15 %. Sedangkan program inovasi yang dijalankan oleh Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, adalah Optimalisasi Regulasi melalui Penyelenggaraan Administrasi Kecamatan. Fokus utama inovasi ini adalah memberikan akses pelayanan yang lebih mudah kepada masyarakat setempat melalui kecamatan.
Adapun finalis terakhir asal Indonesia datang dari Kota Cilegon dengan inovasi yang bertajuk Reformasi Pajak Daerah: Dari Rakyat, Oleh Rakyat, dan Untuk Rakyat. Program inovasi ini dilaksanakan oleh Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD) Kota Cilegon yang menonjolkan pendekatan pasrtisipatif kepada seluruh wajib pajak setempat.
UNPSA merupakan ajang kompetisi tahunan penilaian pelayanan publik bergengsi tingkat dunia yang diadakan oleh PBB. Tujuan pelaksanakan kompetisi ini adalah untuk menghargai prestasi kreatif dan kontribusi pelayanan publik yang lebih responsif di seluruh dunia.
Penilaian kompetisi ini dibagi menjadi empat kategori dengan cakupan lima wilayah, yakni Asia Pasifik, Afrika, Eropa dan Amerika Utara, Amerika Latin dan Karibia, serta Asia Barat. Untuk tahun ini, UNPSA akan diselenggarakan di kota Medellin, Kolombia, pada tanggal 23-26 Juni mendatang. “Kita ucapkan selamat kepada pemenang UNPSA,” imbuh Mirawati Sudjono di Jakarta, Kamis (07/05).
Sumber : Humas Kemenpanrb

Previous Post
Next Post

0 komentar: